Minggu, 29 September 2024
 
Register   Login



Save Page
Jumat, 24 Mei 2024
Beritakan Injil Kepada Segala Makhluk - Kisah Para Rasul 8:25
Dalam Tuntunan Roh Kudus - Kisah Para Rasul 8:26-29

Kisah Para Rasul 8:25-29
8:25 Setelah keduanya bersaksi dan memberitakan firman Tuhan, kembalilah mereka ke Yerusalem dan dalam perjalanannya itu mereka memberitakan Injil dalam banyak kampung di Samaria.
Sida-sida dari tanah Etiopia
8:26 Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi. 8:27 Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. 8:28 Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya. 8:29 Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!"

Penjelasan:



* Filipus dan Seorang Etiopia ( Kis 8:25-29)

Di sini kita mendapati kisah tentang seorang sida-sida dari Etiopia yang bertobat dan memeluk iman kepada Kristus, yang oleh dia, kita bisa menduga, pengetahuan tentang Kristus tersebar di negeri ia tinggal. Dan dengan demikian digenapilah nas Kitab Suci itu, Etiopia bersegera mengulurkan tangannya (salah satu bangsa yang pertama-tama melakukannya) kepada Allah (Mzm. 68:32).

I. Filipus sang penginjil diarahkan ke jalan di mana ia akan bertemu dengan seorang Etiopia ini (ay 26).
Ketika jemaat-jemaat di Samaria sudah menetap, dan hamba-hamba Tuhan sudah ditentukan untuk mereka, para rasul kembali ke Yerusalem. Tetapi Filipus tetap tinggal, dengan berharap akan diberi tugas untuk membajak tanah baru di negeri itu. Dan di sini kita mendapati,

1. Sebuah petunjuk diberikan kepada dia oleh malaikat (mungkin dalam mimpi atau penglihatan di suatu malam) tentang arah mana yang harus dia tuju: Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan. Meskipun para malaikat tidak diberi tugas untuk mengabarkan Injil, mereka sering kali diberi tugas untuk menyampaikan pesan-pesan kepada hamba-hamba Tuhan untuk memberi mereka nasihat dan dorongan, seperti dalam pasal 5:19. Sekarang kita tidak dapat mengharapkan bimbingan-bimbingan seperti itu di jalan. Tetapi tidak diragukan lagi bahwa ada pemeliharaan ilahi secara khusus dalam berpindah dan menetapnya hamba-hamba Tuhan, dan dengan satu atau lain cara, ia akan mengarahkan orang-orang yang tulus dan rindu untuk mengikuti-Nya ke jalan yang di dalamnya Ia akan mengakui mereka: Ia akan membimbing mereka dengan mataNya. Filipus harus berangkat ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza, melewati padang pasir atau padang gurun Yudea. Dia tidak akan pernah berpikir untuk pergi ke sana, ke padang gurun, ke jalan raya melewati padang gurun. Pekerjaan apa yang bisa didapat di sana? Namun, ke sanalah ia diutus, sesuai perumpamaan Juru Selamat kita, yang menubuatkan panggilan terhadap bangsa-bangsa bukan Yahudi, pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan (Mat. 22:9). Kadang-kadang Allah membuka pintu bagi para hambaNya di tempat-tempat yang tidak terpikirkan oleh mereka.

2. Ketaatannya kepada petunjuk ini (ay. Kis 8:27): Lalu berangkatlah Filipus, tanpa mengajukan keberatan, atau sekadar bertanya, “Apa urusanku di sana?” Atau, “Perbuatan baik apa yang bisa dilakukan di sana?” Ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui, atau siapa yang harus ia temui.

II. Diberitahukan sesuatu tentang sida-sida ini (ay. Kis 8:27),
siapa dia dan apa kedudukannya, yang kepadanya diberikan kebaikan istimewa ini.

1. Ia adalah seorang asing, seorang Etiopia. Ada dua negeri Etiopia, yang satu di Arabia, tetapi itu terletak di sebelah timur dari Kanaan. Tampaknya orang ini adalah orang Etiopia dari Afrika, yang terletak di sebelah selatan, di luar Mesir, sangat jauh dari Yerusalem. Sebab di dalam Kristus yang dahulu “jauh,” sudah menjadi “dekat, sesuai dengan janji itu, bahwa segala ujung bumi melihat keselamatan yang besar. Orang-orang Etiopia itu dipandang sebagai orang yang paling rendah dan hina dari bangsa-bangsa, orang-orang kulit hitam, seolah-olah alam sudah menodai mereka. Namun Injil disampaikan kepada mereka, dan anugerah ilahi memandang mereka, meskipun mereka hitam, meskipun matahari sudah menyengat mereka.

2. Ia seorang yang terhormat, seorang pembesar di negerinya,
seorang sida-sida, bukan berarti seorang yang dikebiri, melainkan seorang petugas atau pengurus istana. Dan entah karena kehormatan kedudukannya atau sifat pribadinya, yang mengundang rasa hormat, ia menjadi seorang pembesar, dan menjadi orang kepercayaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang ada kemungkinan merupakan penerus Ratu Seba, yang disebut ratu dari Selatan. Negeri itu dipimpin oleh ratu-ratu, yang disebut dengan Kandake sebagai nama umum, seperti Firaun bagi raja-raja Mesir. Ia menjadi kepala perbendaharaannya. Begitu besar kepercayaan yang diberikan ratu itu kepada dia. Tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang, yang dipanggil. Hanya ada sebagian.

3. Ia adalah seorang pemeluk agama Yahudi,
sebab ia pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Sebagian orang berpendapat bahwa ia penganut agama Yahudi yang benar, yang disunat, dan mengikuti hari-hari raya. Sebagian yang lain berpendapat bahwa ia hanya seorang pengikut agama Yahudi di pintu gerbang, seorang dari bangsa bukan-Yahudi, yang sudah meninggalkan penyembahan berhala dan menyembah Allah Israel sekali-kali di pelataran bait Allah yang diperuntukkan bagi bangsa-bangsa bukan-Yahudi. Tetapi, seandainya memang demikian, maka Petrus bukanlah orang pertama yang mengabarkan Injil kepada bangsa-bangsa lain, sebagaimana yang dikatakan demikian tentang dia. Sebagian orang berpendapat bahwa ada sisa-sisa pengetahuan tentang Allah yang benar di negeri ini, sejak zaman Ratu Syeba. Dan mungkin nenek moyang dari sida-sida ini adalah salah satu yang menjaga pengetahuan itu, yang menyampaikan kepada keturunannya apa yang sudah dia pelajari di Yerusalem.


III. Filipus dan sida-sida itu terlibat dalam percakapan yang akrab.
Dan saat itu Filipus baru tahu mengapa dia diutus ke padang gurun, sebab di sana ia menjumpai sebuah kereta, yang akan menjadi tempat ibadah, dan menjumpai seseorang, yang pertobatannya akan membawa dampak, sejauh yang diketahuinya, pada pertobatan sebuah bangsa secara keseluruhan.

1. Filipus diperintahkan untuk menemani pelancong yang sedang dalam perjalanan pulang dari Yerusalem menuju Gaza ini, yang menyangka bahwa ia sudah melakukan semua urusan perjalanannya, padahal urusan besar yang dirancangkan pemeliharaan Allah yang berkuasa di dalam perjalanan itu belum selesai. Ia sudah pergi ke Yerusalem, di mana para rasul mengajarkan iman Kristen, dan orang banyak menerimanya. Namun ia tidak memperhatikan hal itu di sana, dan tidak mencari-cari tahu tentangnya. Bahkan, tampaknya, ia meremehkannya, dan berpaling darinya. Walaupun begitu, anugerah Allah mengejarnya, menyusul dia di padang gurun, dan di sana memenangkan dia. Demikianlah Allah sering kali ditemukan oleh orang yang tidak mencari Dia (Yes. 65:1). Filipus diberi perintah ini, bukan oleh malaikat, seperti sebelumnya, melainkan oleh Roh yang membisikkan perintah itu di telinganya (ay. Kis 8:29): “Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu. Pergilah dekat-dekat dengan orang itu, supaya ia memperhatikan engkau.” Kita harus berusaha berbuat baik kepada orang yang kita bimbing dan kita temani di tengah jalan: dengan demikian bibir orang benar bisa menggembalakan banyak orang. Kita tidak boleh malu-malu bertemu orang asing, sebagaimana yang dirasakan sebagian orang. Dari semua hal lain yang tidak kita ketahui tentang orang, kita tahu ini, bahwa mereka mempunyai jiwa.

2. Filipus mendapati dia sedang membaca Kitab Sucinya, sambil duduk di keretanya (ay. Kis 8:28): Filipus segera ke situ dan mendengar dia sedang membaca. Ia membaca keras-keras, supaya semua orang yang ada bersama-sama dengan dia bisa ikut mendengar (ay. Kis 8:30). Ia tidak hanya menyegarkan perjalanan yang melelahkan itu, tetapi juga memanfaatkan waktu dengan membaca, bukan membaca filsafat, sejarah, atau masalah kenegaraan, apalagi cerita cinta atau sandiwara, melainkan Kitab Suci, kitab nabi Yesaya. Bagian yang dibaca sida-sida itu di sini adalah bagian yang pernah dibaca Kristus (Luk. 4:17), yang dengan demikian kita dianjurkan secara khusus untuk membacanya. Mungkin sida-sida itu di sini sedang membaca kembali bagian-bagian dari Kitab Suci yang sudah didengarnya dibaca dan dijelaskan di Yerusalem, supaya ia bisa mengingat kembali apa yang sudah didengarnya.

Perhatikanlah,
                (1) Sudah menjadi kewajiban bagi setiap dari kita untuk banyak-banyak membuka Kitab Suci.
                (2) Orang terhormat harus lebih banyak menjalankan ibadah daripada orang biasa, karena teladan mereka akan mempengaruhi banyak orang, dan mereka juga bisa lebih mengatur waktu.
                (3) Sungguh bijak apabila seorang pekerja memanfaatkan waktu untuk menjalankan kewajiban-kewajiban suci. Waktu itu berharga, dan pekerjaan yang terbaik di dunia adalah mengumpulkan potongan-potongan waktu, sehingga tak satu pun yang hilang, mengisi setiap menit dengan sesuatu yang akan membawa manfaat.
                (4) Apabila kita sudah kembali dari ibadah umum, kita harus menggunakan sendiri sarana-sarana untuk memelihara perasaan-perasaan hati yang baik yang sudah dinyalakan di sana, dan untuk menjaga kesan-kesan baik yang sudah ditinggalkan di dalam hati kita (1Taw. 29:18).
                (5) Orang yang rajin menyelidiki Kitab Suci melangkah di jalan yang mulus untuk mengembangkan pengetahuan. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi.





NEXT:
KHOTBAH IBADAH GPIB SABTU, 25 MEI 2024 - SBU: TUGAS SEORANG PELAYAN TUHAN & PERCAYA DAN DIBAPTIS

PREV:
KHOTBAH IBADAH GPIB KAMIS, 23 MEI 2024 - SBU: BERI DIRIMU DIKUASAI DAN DIPIMPIN ROH KUDUS & KAMU TIDAK MEMBERI ROH KUDUS







Kalender Liturgi Katolik September 2024 dan Saran Nyanyian

Bacaan Alkitab Urut Peristiwa

NEXT:
KHOTBAH IBADAH GPIB SABTU, 25 MEI 2024 - SBU: TUGAS SEORANG PELAYAN TUHAN & PERCAYA DAN DIBAPTIS

PREV:
KHOTBAH IBADAH GPIB KAMIS, 23 MEI 2024 - SBU: BERI DIRIMU DIKUASAI DAN DIPIMPIN ROH KUDUS & KAMU TIDAK MEMBERI ROH KUDUS

Arsip Khotbah Ibadah GPIB 2024..




TOP Christian Song