Selasa, 16 Juli 2024
 
Register   Login



Save Page
MINGGU VI SESUDAH PASKAH
Rabu, 25 Mei 2022

SBU


Renungan Pagi
KJ 247:1,2 -Berdoa
GEREJA YANG MERAWAT
Yohanes 10:1-10
KJ 247:3

Renungan Malam
KJ 415:1,2 -Berdoa
GEREJA YANG MEMBERI DIRI
Yohanes 7:11-18
KJ 415:3


Yohanes 7:11-18
7:11 Orang-orang Yahudi mencari Dia di pesta itu dan berkata: "Di manakah Ia?" 7:12 Dan banyak terdengar bisikan di antara orang banyak tentang Dia. Ada yang berkata: "Ia orang baik." Ada pula yang berkata: "Tidak, Ia menyesatkan rakyat." 7:13 Tetapi tidak seorangpun yang berani berkata terang-terangan tentang Dia karena takut terhadap orang-orang Yahudi.
Kesaksian Yesus tentang diri-Nya
7:14 Waktu pesta itu sedang berlangsung, Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ. 7:15 Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!" 7:16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. 7:17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri. 7:18 Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.

Penjelasan:


* Percakapan Kristus dengan Saudara-saudara-Nya; Desas-desus mengenai Kristus (7:1-13)
I. Alasan yang diberikan mengapa Kristus menghabiskan lebih banyak waktu-Nya di Galilea daripada di Yudea (ay. 1): karena orang-orang Yahudi, yang ada di Yudea dan di Yerusalem, berusaha untuk membunuh-Nya, sebab Dia menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat (5:16). Mereka berencana untuk membunuh-Nya entah dengan menimbulkan huru-hara di antara orang banyak atau dengan menjerat-Nya dengan hukum yang berlaku. Mengingat hal ini, Dia menjauhkan diri ke tempat lain di daerah itu, sangat jauh dari pantauan Yerusalem. Tidak dikatakan bahwa Dia tidak berani, tetapi bahwa Dia tidak mau tetap tinggal di antara orang-orang Yahudi. Dia menolak tinggal dengan mereka bukan karena takut dan kecut hati, melainkan karena bersikap hati-hati, karena waktu-Nya belum tiba.

Terang Injil dengan adil akan diambil dari orang-orang yang berusaha memadamkannya. Kristus akan mengundurkan diri dari orang-orang yang mengusir-Nya dari mereka, Dia akan menyembunyikan wajah-Nya dari orang-orang yang meludahinya, dan dengan adil akan menutup rahim belas kasihan-Nya dari orang-orang yang menolak dengan hina belas kasih-Nya itu.
        . Ketika kita terancam bahaya, kita tidak hanya diperbolehkan tetapi juga disarankan untuk mundur dan menghindar demi keselamatan dan keamanan kita sendiri, dan untuk memilih tinggal di tempat-tempat yang paling aman (Mat. 10:23). Baru setelah itu, dan hanya setelah itu, kita dipanggil untuk menunjukkan diri kita dan menyerahkan nyawa kita, ketika kita tidak dapat lagi menyelamatkannya tanpa berbuat dosa.
        . Jika dalam Pemeliharaan Allah orang-orang yang berharga terlempar ke tempat-tempat yang terpencil dan terabaikan, maka janganlah ini dianggap aneh, sebab ini jugalah nasib yang menimpa Guru kita sendiri. Dia yang sebenarnya layak duduk di kursi Musa yang tertinggi itu malah rela berjalan di Galilea di antara rakyat jelata. Perhatikanlah, Dia tidak duduk tenang di Galilea, atau menguburkan diri-Nya hidup-hidup di sana, tetapi Ia berjalan. Ia berjalan keliling untuk berbuat baik. Apabila kita tidak dapat melakukan apa dan di mana seperti yang kita inginkan, kita harus melakukan apa dan di mana sesuai dengan yang dapat kita lakukan.

II. Mendekatnya hari raya Pondok Daun (ay. 2), salah satu dari tiga perayaan khidmat yang harus diikuti oleh semua kaum laki-laki di Yerusalem. Lihatlah ketetapannya dalam Imamat 23:34 dst., dan kebangkitannya kembali setelah lama tidak dirayakan dalam Nehemiah 8:15. Hari raya itu dimaksudkan baik sebagai kenangan akan kemah tempat tinggal orang-orang Israel di padang gurun maupun sebagai bayangan dari kemah tempat tinggal kaum Israel Allah secara rohani di dunia ini. Pesta ini, yang sudah ditetapkan beratus-ratus tahun sebelumnya, masih dijalankan sebagai perayaan agama pada waktu itu. Perhatikanlah, ketetapan-ketetapan ilahi tidak pernah usang atau ketinggalan zaman oleh karena perjalanan waktu. Demikian juga, segala belas kasihan yang diberikan di padang gurun tidak boleh dilupakan. Akan tetapi, pesta ini disebut hari raya orang Yahudi, karena sebentar lagi pesta ini akan dihapuskan, sebagai sesuatu yang sekadar milik orang Yahudi belaka, dan ditinggalkan kepada mereka yang melayani kemah itu.

III. Percakapan Kristus dengan saudara-saudara-Nya, beberapa kerabat-Nya, entah dari pihak ibu-Nya atau dari pihak Yusuf yang dianggap ayah-Nya tidaklah pasti. Tetapi mereka ini berpura-pura tertarik dan peduli dengan-Nya, dan karena itu mereka berusaha mengetengahi permasalahan yang ada dan menasihati-Nya dalam bertindak.

* Kristus pada Perayaan Pondok Daun  

Pengajaran Kristus di hadapan orang banyak di Bait Allah (ay. 14): Dia masuk ke Bait Allah lalu mengajar, sesuai dengan kebiasaan-Nya ketika berada di Yerusalem. Pekerjaan-Nya adalah mengajarkan Injil kerajaan, dan Dia selalu melakukannya di setiap tempat keramaian. Ajaran yang disampaikan-Nya itu tidak dicatat di sini, karena mungkin isinya sama saja dengan ajaran-ajaran yang sudah disampaikan-Nya di Galilea, yang sudah dicatat oleh penulis-penulis Injil lain. Sebab Injil sama saja, baik bagi orang-orang biasa maupun bagi orang-orang terhormat. Tetapi apa yang dapat diamati di sini adalah bahwa waktu itu pesta sedang berlangsung, hari keempat atau kelima dari delapan hari pesta. Entah Dia baru tiba di Yerusalem pada pertengahan pesta atau sudah datang pada awal pesta tetapi baru tampil sekarang ini, tidaklah pasti. Akan tetapi, bila ada yang bertanya mengapa Dia tidak masuk ke Bait Allah lebih awal untuk mengajar? Maka pertanyaan itu bisa dijawab sebagai berikut:

Karena orang-orang akan lebih punya waktu luang untuk mendengarkan-Nya, dan, dengan begitu boleh diharapkan, akan lebih siap mendengarkan-Nya, setelah beberapa hari sibuk mengurusi tempat dagangan mereka, seperti yang biasa mereka lakukan pada hari raya Pondok Daun.

Karena Dia lebih memilih untuk muncul sesudah kawan maupun lawan-Nya berhenti mencari-Nya. Dengan demikian Dia memberikan contoh mengenai cara yang akan dipakai-Nya dalam kedatangan-Nya, yaitu muncul pada tengah malam (Mat. 25:6). Akan tetapi, mengapa sekarang Dia muncul secara terang-terangan seperti itu? Pasti ini untuk mempermalukan orang-orang yang berusaha menganiaya-Nya, yaitu imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.

(1) Dengan menunjukkan bahwa Dia tidak takut terhadap mereka atau terhadap kekuasaan mereka, meskipun mereka sangat geram terhadap-Nya (Yes. 50:7-8).

(2) Dengan mengambil-alih pekerjaan mereka dari tangan mereka. Tugas mereka adalah mengajar orang-orang di Bait Allah, dan khususnya pada hari raya Pondok Daun (Neh. 8:18-19). Akan tetapi, karena mereka sama sekali tidak mengajar orang atau menyampaikan ajaran-ajaran yang hanya berupa perintah-perintah manusia saja, maka Ia pun masuk ke Bait Allah dan mengajar orang-orang di sana. Ketika gembala-gembala Israel memangsa kawanan domba mereka sendiri, maka itulah waktunya bagi Sang Gembala agung untuk tampil, seperti yang sudah dijanjikan (Yeh. 34:22-23; Mal. 3:1).





NEXT:
Khotbah Ibadah GPIB Kamis, 26 Mei 2022 - HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SORGA - MENJADI SAKSI KRISTUS - Kisah Para Rasul 1:12-14

PREV:
Khotbah Ibadah GPIB Selasa, 24 Mei 2022 - GEREJA YANG BERDAMPAK - Yohanes 7:37-44 - MINGGU VI SESUDAH PASKAH







Kalender Liturgi Katolik Juli 2024 dan Saran Nyanyian

Bacaan Alkitab Urut Peristiwa

NEXT:
Khotbah Ibadah GPIB Kamis, 26 Mei 2022 - HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SORGA - MENJADI SAKSI KRISTUS - Kisah Para Rasul 1:12-14

PREV:
Khotbah Ibadah GPIB Selasa, 24 Mei 2022 - GEREJA YANG BERDAMPAK - Yohanes 7:37-44 - MINGGU VI SESUDAH PASKAH

Arsip Khotbah Ibadah GPIB 2022..




TOP Christian Song