Khotbah Ibadah GPIB 2024 Jumat, 9 Februari 2024 Khotbah Ibadah GPIB Jumat, 9 Februari 2024 - Takut Kepada Firman Tuhan - Keluaran 9:13-35#tag: Tidak Mengikuti Kemauan Tuhan akan Dihukum Jumat, 9 Februari 2024 Semua Dalam Otoritas Tuhan - Keluaran 9:8-12 Takut Kepada Firman Tuhan - Keluaran 9:13-35 SBP: Semakin Berkeras, Semakin Berbahaya - Keluaran 9:8-12 Keluaran 9:13-35 Tulah ketujuh: hujan es 9:13 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Bangunlah pagi-pagi dan berdirilah menantikan Firaun dan katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku. 9:14 Sebab sekali ini Aku akan melepaskan segala tulah-Ku terhadap engkau sendiri, terhadap pegawai-pegawaimu dan terhadap rakyatmu, dengan maksud supaya engkau mengetahui, bahwa tidak ada yang seperti Aku di seluruh bumi. 9:15 Bukankah sudah lama Aku dapat mengacungkan tangan-Ku untuk membunuh engkau dan rakyatmu dengan penyakit sampar, sehingga engkau terhapus dari atas bumi; 9:16 akan tetapi inilah sebabnya Aku membiarkan engkau hidup, yakni supaya memperlihatkan kepadamu kekuatan-Ku, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi. 9:17 Engkau masih selalu mengalangi umat-Ku, sehingga engkau tidak membiarkan mereka pergi. 9:18 Sesungguhnya besok kira-kira waktu ini Aku akan menurunkan hujan es yang sangat dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di Mesir sejak Mesir dijadikan sampai sekarang ini. 9:19 Oleh sebab itu, ternakmu dan segala yang kaupunyai di padang, suruhlah dibawa ke tempat yang aman; semua orang dan segala hewan, yang ada di padang dan tidak pulang berkumpul ke rumah, akan ditimpa oleh hujan es itu, sehingga mati." 9:20 Maka siapa di antara para pegawai Firaun yang takut kepada firman TUHAN, menyuruh hamba-hambanya serta ternaknya lari ke rumah, 9:21 tetapi siapa yang tidak mengindahkan firman TUHAN, meninggalkan hamba-hambanya serta ternaknya di padang. 9:22 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke langit, supaya hujan es turun di seluruh tanah Mesir, menimpa manusia dan binatang dan menimpa tumbuh-tumbuhan di padang di tanah Mesir." 9:23 Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke langit, maka TUHAN mengadakan guruh dan hujan es, dan apipun menyambar ke bumi, dan TUHAN menurunkan hujan es meliputi tanah Mesir. 9:24 Dan turunlah hujan es, beserta api yang berkilat-kilat di tengah-tengah hujan es itu, terlalu dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di seluruh negeri orang Mesir, sejak mereka menjadi suatu bangsa. 9:25 Hujan es itu menimpa binasa segala sesuatu yang ada di padang, di seluruh tanah Mesir, dari manusia sampai binatang; juga segala tumbuh-tumbuhan di padang ditimpa binasa oleh hujan itu dan segala pohon di padang ditumbangkannya. 9:26 Hanya di tanah Gosyen, tempat kediaman orang Israel, tidak ada turun hujan es. 9:27 Lalu Firaun menyuruh memanggil Musa dan Harun serta berkata kepada mereka: "Aku telah berdosa sekali ini, TUHAN itu yang benar, tetapi aku dan rakyatkulah yang bersalah. 9:28 Berdoalah kepada TUHAN; guruh yang sangat dahsyat dan hujan es itu sudah cukup. Maka aku akan membiarkan kamu pergi, tidak usah kamu tinggal lebih lama lagi." 9:29 Dan berkatalah Musa kepadanya: "Sekeluar aku dari kota ini, aku akan mengembangkan tanganku kepada TUHAN; guruh akan berhenti dan hujan es tidak akan turun lagi, supaya engkau mengetahui, bahwa bumi adalah milik TUHAN. 9:30 Tetapi tentang engkau dan para pegawaimu, aku tahu, bahwa kamu belum takut kepada TUHAN Allah." 9:31 -- Tanaman rami dan jelai telah tertimpa binasa, sebab jelai itu sedang berbulir dan rami itu sedang berbunga. 9:32 Tetapi gandum dan sekoi tidak tertimpa binasa, sebab belum lagi musimnya. -- 9:33 Lalu keluarlah Musa dari kota itu meninggalkan Firaun, dikembangkannyalah tangannya kepada TUHAN, maka berhentilah guruh dan hujan es dan hujan tidak tercurah lagi ke bumi. 9:34 Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa hujan, hujan es dan guruh telah berhenti, maka teruslah ia berbuat dosa; ia tetap berkeras hati, baik ia maupun para pegawainya. 9:35 Berkeraslah hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi -- seperti yang telah difirmankan TUHAN dengan perantaraan Musa. Penjelasan:
* Tidak Mengikuti Kemauan Tuhan akan Dihukum Kalau Tuhan tidak segera menghukum manusia berdosa secara tuntas, tentu ada maksudnya. Secara khusus, sebelum tulah ketujuh dijatuhkan, Tuhan sudah memberitahukan alasan-Nya lewat suatu uraian yang jelas. Pertama, tulah ketujuh secara khusus ditujukan kepada Firaun dan pegawai-pegawainya serta rakyat Mesir, agar mereka mengetahui bahwa "tidak ada yang seperti Aku di seluruh bumi" (ayat 14). Seharusnya lewat rangkaian tulah terdahulu, Firaun sudah mempelajari hal itu. Apalagi melihat bahwa tanah Gosyen, tempat tinggal umat Israel, sama sekali tidak terkena tulah itu (ayat 26). Namun kekerasan hati membuat Firaun tegar tengkuk. Kedua, walau Tuhan bisa saja memusnahkan semua orang Mesir dengan penyakit sampar, Tuhan tidak melakukannya. Ia sengaja menambahi tulah-tulah se-belumnya dengan tulah yang semakin dahsyat. Tujuan Tuhan adalah untuk memperagakan kekuatan-Nya dan agar nama-Nya masyhur di seluruh bumi (ayat 16). Ketiga, Tuhan masih memberi kesempatan untuk bertobat. Ia mengingatkan bahwa pegawai Firaun yang mau percaya akan peringatan-Nya, dapat menghindarkan ternak mereka dari kebinasaan akibat tulah ketujuh ini (ayat 20). Di sini terlihat sekali lagi bahwa kemarahan Tuhan bukan bermaksud membinasakan, tetapi mendorong orang pada pertobatan. Keempat, bukan hanya turunnya tulah yang menyatakan siapa Allah, tetapi ber-hentinya tulah pun membuktikan bahwa Allah yang dahsyat itu adalah pemilik bumi. Dia memegang kendali penuh atas alam semesta ini (ayat 29). Melalui tulah ini sebenarnya kita belajar kemurahan Tuhan. Walaupun Firaun sudah ada di bawah penghakiman Allah karena kekerasan hatinya, tetapi masih ada kesempatan yang diberikan bagi umat Mesir agar tidak ikut dihukum (ayat 20). Berita Injil harus tegas dan lugas: siapa yang menolak anugerah Allah, pasti menerima keadilan-Nya. Namun doa agar pertobatan terjadi tidak pernah boleh ber-henti selama kesempatan untuk itu masih diberikan. * Tulah-tulah Mesir (9:13-21) Di sini ada, I. Pernyataan umum tentang murka Allah terhadap Firaun karena sikap keras kepalanya. Meskipun Allah telah mengeraskan hatinya (ay. 12), namun Musa harus mengulangi permohonan-permohonannya kepada Firaun. Allah menangguhkan anugerah-Nya, namun demikian menuntut ketaatan, untuk menghukum Firaun karena menuntut batu bata dari orang-orang Israel sementara ia tidak memberi mereka jerami. Allah juga akan menunjukkan sebuah contoh kesabaran, dan bagaimana Ia menanti untuk berlaku penuh rahmat terhadap bangsa yang tidak taat dan yang membantah. Enam kali tuntutan itu diajukan dengan sia-sia, namun Musa harus mengulanginya lagi pada kali ketujuh: Biarkanlah umat-Ku pergi (ay. 13). Sebuah pesan yang teramat mengerikan diperintahkan kepada Musa di sini untuk disampaikan kepada Firaun, tidak peduli Firaun mau mendengar atau mengelak. 1. Musa harus memberi tahu Firaun bahwa Firaun ditandai untuk hancur, bahwa ia sekarang berdiri sebagai sasaran tembak yang kepadanya Allah akan menembakkan semua anak panah murka-Nya (ay. 14-15). “Sekarang Aku akan mengirimkan segala tulah-Ku.” Karena sekarang tidak ditemukan tempat untuk bertobat dalam diri Firaun, maka tak ada yang dapat mencegah kebinasaannya yang sehabis-habisnya, sebab hanya pertobatanlah yang akan mencegahnya. Karena sekarang Allah mulai mengeraskan hatinya, maka ia sudah tidak dapat ditolong lagi. “Aku akan melepaskan tulah-tulah-Ku terhadap engkau sendiri (KJV: terhadap hatimu), bukan hanya tulah-tulah jasmani terhadap tubuhmu, melainkan juga tulah-tulah rohani terhadap jiwamu.” Perhatikanlah, Allah dapat mengirimkan tulah-tulah terhadap hati, dengan membuatnya tak berperasaan atau tanpa harapan. Dan ini adalah tulah-tulah yang paling buruk. Firaun sekarang tidak bisa menantikan kelegaan, tak ada gencatan senjata, tetapi akan ditimpa tulah demi tulah, sampai ia benar-benar dihabiskan. Perhatikanlah, apabila Allah menghakimi, Ia akan berhasil. Tak seorang pun yang mengeraskan hatinya terhadap Dia bisa selamat. 2. Musa harus memberi tahu Firaun bahwa Firaun akan tinggal dalam sejarah sebagai tugu peringatan yang abadi tentang keadilan dan kekuatan murka Allah (ay. 16): “Inilah sebabnya Aku membiarkan engkau hidup (KJV: Inilah sebabnya Aku telah mengangkat engkau) ke atas takhta pada saat ini, dan membuatmu bertahan melawan gempuran tulah-tulah itu sampai sekarang, yaitu untuk memperlihatkan kepadamu kekuatan-Ku.” Pemeliharaan ilahi mengaturnya sedemikian rupa hingga Musa harus berhadapan dengan orang yang berjiwa bengis dan keras kepala seperti Firaun. Dan segala sesuatu dalam kejadian ini diatur sedemikian rupa hingga membuatnya menjadi contoh yang paling gemilang dan yang akan terus dikenang mengenai kuasa Allah untuk merendahkan dan menjatuhkan musuh-musuh-Nya yang paling sombong. Segala sesuatu bekerja dengan serasi untuk membuat kejadian ini menonjol, supaya nama Allah (yaitu, kedaulatan-Nya yang tak dapat dibantah, kuasa-Nya yang tak dapat dilawan, dan keadilan-Nya yang tak dapat dibengkokkan) dinyatakan ke seluruh bumi, bukan hanya ke semua tempat, melainkan juga ke segala zaman selama bumi tetap ada. Perhatikanlah, ada kalanya Allah mengangkat orang-orang yang sangat jahat ke tempat kehormatan dan kekuasaan, mengasihani mereka untuk waktu yang lama, dan membiarkan mereka bertumbuh menjadi kurang ajar dengan melewati batas, supaya Ia semakin tinggi dimuliakan dalam kehancuran mereka pada akhirnya. Lihatlah bagaimana bangsa-bangsa sekitar, pada saat itu, melihat kehancuran Firaun dan memuliakan Allah. Yitro berkata tentangnya, sekarang aku tahu, bahwa TUHAN lebih besar dari segala allah (18:11). Rasul Paulus menggambarkan ajaran tentang kedaulatan Allah dengan contoh ini (Rm. 9:17). Untuk membenarkan Allah dalam ketetapan-ketetapan ini, Musa diperintahkan untuk bertanya kepada Firaun (ay. 17), engkau masih selalu mengalangi umat-Ku? Firaun adalah seorang raja yang besar. Umat Allah paling-paling hanyalah para gembala yang miskin, dan sekarang budak-budak yang miskin. Namun demikian, Firaun akan dihancurkan jika ia meninggikan dirinya terhadap mereka, sebab hal itu dianggap sebagai meninggikan diri terhadap Allah. Ini bukan kali pertama Allah menegur raja-raja demi umat-Nya itu, dan membiarkan mereka tahu bahwa Ia tidak akan membiarkan umat-Nya diinjak-injak dan dihina, tidak, bahkan oleh orang-orang yang paling berkuasa sekalipun. II. Nubuatan khusus tentang tulah hujan es (ay. 18), dan nasihat yang penuh rahmat terhadap Firaun dan rakyatnya untuk menyuruh pegawai-pegawai mereka dan hewan ternak mereka untuk menyingkir dari padang, supaya mereka terlindung dari hujan es itu (ay. 19). Perhatikanlah, apabila keadilan Allah mengancamkan kehancuran, maka belas kasihan-Nya, pada saat yang sama, menunjukkan kepada kita jalan keluar dari kehancuran itu. Betapa Ia tidak mau seorang pun binasa. Lihatlah di sini perhatian apa yang diberikan Allah, untuk membedakan bukan hanya antara orang-orang Mesir dan orang-orang Israel, melainkan juga antara sebagian orang Mesir dan sebagian orang Mesir lainnya. Jika Firaun tidak mau tunduk, dan dengan demikian mencegah penghakiman itu sendiri, maka diberikan kesempatan kepada orang-orang Mesir yang takut akan Allah dan firman-Nya untuk menyelamatkan diri, sehingga mereka tidak ikut berbagi dalam penghakiman itu. Perhatikanlah, orang-orang yang mau belajar dari peringatan dapat mencari tempat perlindungan. Dan orang-orang yang tidak mau belajar darinya, menanggung akibatnya sendiri jika mereka binasa oleh bencana yang menghanyutkan itu, dan oleh hujan batu yang akan menyapu bersih perlindungan bohong (Yes. 28:17). Lihatlah dampak yang berbeda dari peringatan ini. 1. Ada yang dapat diyakinkan oleh perkataannya, dan mereka takut, dan melindungi pegawai-pegawai mereka dan hewan ternak mereka (ay. 20), seperti Nuh (Ibr. 11:7), dan itulah hikmat mereka. Bahkan di antara pegawai-pegawai Firaun ada sebagian yang gemetar terhadap firman Allah. Dan tidakkah bani Israel takut akan firman-Nya? Akan tetapi, 2. Ada sebagian yang lain yang tidak percaya. Sampai sejauh itu, tulah apa pun yang dinubuatkan Musa selalu saja tergenapi tepat seperti yang ia nubuatkan. Namun, masih juga mereka tidak mempercayai semua itu. Padahal, seandainya pun mereka masih juga meragukan kebenaran nubuatan ini, tetap saja tidak ada ruginya bagi mereka sebenarnya untuk mengurung ternak mereka di dalam rumah selama satu hari saja, dan dengan demikian, memilih apa yang lebih pasti. Namun, dengan begitu bodohnya mereka menantang kebenaran yang Musa sampaikan, dan kuasa Allah (yang kedua-duanya sudah cukup mereka alami sebelumnya dan membuat mereka menderita), hingga mereka membiarkan ternak mereka di padang. Firaun sendiri, ada kemungkinan, memberi mereka contoh untuk berbuat nekat seperti itu (ay. 21). Perhatikanlah, kedurhakaan yang mengeras, yang tuli terhadap peringatan-peringatan terbaik dan nasihat-nasihat terbijak, menimpakan darah orang-orang yang binasa ke atas kepala mereka sendiri. * Tulah-tulah Mesir (9:22-35) Tulah hujan es yang diancamkan di sini dipanggil datang oleh tangan Musa yang kuat dan tongkatnya (ay. 22-23), dan hujan es mematuhi panggilan-panggilannya itu, atau lebih tepatnya, mematuhi perintah ilahi. Sebab api dan hujan es melakukan firman Allah (Mzm. 148:8). Dan di sini kita diberi tahu, I. Kehancuran-kehancuran apa yang ditimbulkan oleh hujan es itu di atas bumi. Guruh, dan api dari langit (atau petir), membuat hujan es itu lebih mengerikan dan juga lebih menghancurkan (ay. 23-24). Perhatikanlah, Allah menjadikan awan-awan, bukan hanya sebagai tempat persediaan-Nya yang darinya Ia meneteskan kemakmuran ke atas umat-Nya, melainkan juga gudang senjata-Nya yang darinya, jika Ia berkehendak, Ia bisa mengeluarkan serentetan senjata yang paling mengerikan, untuk membinasakan musuh-musuh-Nya. Ia sendiri berbicara tentang perbendaharaan hujan batu, yang Dia simpan untuk waktu pertempuran dan peperangan (Ayb. 38:22-23). Kehancuran yang penuh celaka ditimbulkan oleh hujan es ini di tanah Mesir. Hujan es itu membunuh manusia maupun ternak, dan menumbangkan, bukan hanya tumbuh-tumbuhan, melainkan juga pepohonan (ay. 25). Gandum yang ada di atas tanah hancur, dan yang terlindung hanyalah apa yang belum tumbuh (ay. 31-32). Perhatikanlah, Allah mempunyai banyak cara untuk mengambil kembali gandum pada masanya (Hos. 2:8), entah melalui embusan angin secara diam-diam, atau melalui hujan es yang bising. Dalam tulah ini halilintar, dan juga hujan es, dikatakan menyambar ternak mereka (Mzm. 78:47-48), dan lihat 32-33. Mungkin Daud merujuk pada cerita ini ketika, dalam menggambarkan penampakan-penampakan Allah yang mulia untuk mengalahkan musuh-musuh-Nya, ia berbicara tentang hujan es dan bara api yang dilemparkan-Nya ke tengah-tengah mereka (Mzm. 18:13-14). Dan ada rujukan yang jelas pada cerita itu dalam penumpahan cawan yang ketujuh (Why. 16:21). Diberikan perhatian di sini (ay. 26) kepada tanah Gosyen yang terlindungi dan tidak mengalami kerusakan apa pun oleh tulah ini. Allahlah yang memerintah awan-awan yang tebal, dan membuatnya menurunkan hujan air atau hujan es di satu kota, tetapi tidak di kota lain, dalam belas kasihan ataupun dalam penghakiman. II. Kecemasan apa yang ditimbulkan tulah itu pada Firaun. Lihatlah apa dampaknya terhadap Firaun, 1. Ia merendahkan dirinya kepada Musa dalam ungkapan seorang petobat (ay. 27-28). Tak ada orang yang bisa mengatakannya dengan lebih baik. Ia mengakui dirinya berada di pihak yang salah dalam perseteruannya dengan Allah orang Ibrani: “Aku telah berdosa dengan bersikap keras kepala begitu lama.” Ia mengakui keadilan dari tindakan-tindakan Allah melawan dirinya: TUHAN itu yang benar, dan harus diakui benar ketika Ia berbicara, meskipun Ia berbicara dalam guruh dan kilat. Firaun menyalahkan dirinya sendiri dan tanahnya: “Aku dan rakyatkulah yang bersalah, dan pantas menerima apa yang didatangkan ke atas kami.” Ia memohonkan doa-doa Musa: “Berdoalah kepada TUHAN untukku, supaya tulah yang mengerikan ini dijauhkan.” Dan, yang terakhir, ia berjanji untuk menyerahkan para tahanannya: Aku akan membiarkan kamu pergi. Begitulah, dalam keadaan seperti itu, apa pula yang dapat diperbuat orang? Akan tetapi, sekalipun begitu hatinya mengeras terus selama ini. Perhatikanlah, kengerian tongkat penghajar sering kali memaksa pengakuan-pengakuan yang penuh pertobatan dari orang-orang yang tidak mempunyai keinginan untuk bertobat. Dalam keterkejutan dan sakitnya penderitaan, mereka mulai bangkit, dan mengatakan apa yang menyentuh hati, tetapi bukan begitulah yang ada dalam lubuk hati mereka yang terdalam, melainkan karena mereka tahu bahwa mereka harus tergerak, dan bahwa apa yang mereka rasakan itu pantas untuk dikatakan. 2. Musa, dalam hal ini, menjadi perantara bagi Firaun kepada Allah. Meskipun ia mempunyai seribu satu alasan untuk berpikir bahwa Firaun akan segera menyesali pertobatannya dan menarik diri kembali, dan memang mengatakan demikian kepada Firaun (ay. 30), namun ia tetap berjanji untuk menjadi temannya di hadapan pengadilan sorga. Perhatikanlah, bahkan orang-orang yang sedikit saja bisa kita harapkan, harus terus kita doakan, dan kita peringatkan (1Sam. 12:23). Amatilah, (1) Tempat yang dipilih Musa untuk menjadi pengantara. Ia pergi keluar dari kota itu (ay. 33), bukan hanya untuk menyendiri dalam bersekutu dengan Allah, melainkan juga untuk menunjukkan bahwa ia berani pergi keluar ke padang terbuka, kendati dengan hujan es dan petir yang membuat Firaun dan pegawai-pegawainya tetap berada di dalam rumah. Sebab Musa tahu bahwa setiap hujan es diperintah oleh Allahnya, yang tidak ingin mencelakakannya. Perhatikanlah, damai dengan Allah membuat orang kebal guruh, sebab guruh adalah suara Bapa mereka. (2) Gerakan tangannya: Dikembangkannyalah tangannya kepada TUHAN. Ini merupakan ungkapan lahiriah yang menandakan keinginan yang sungguh-sungguh dan pengharapan yang penuh kerendahan hati. Barang siapa yang datang kepada Allah untuk meminta rahmat harus berdiri dengan siap untuk menerimanya. (3) Tujuan yang ingin dicapai Musa dalam menjadi perantara bagi Firaun: Supaya engkau mengetahui, dan diyakinkan, bahwa bumi adalah milik TUHAN (ay. 29), yaitu, bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang berdaulat atas semua makhluk, bahwa mereka semua diperintah oleh-Nya, dan bahwa karena itu engkau juga harus diperintah oleh-Nya. Lihatlah betapa beragamnya cara-cara yang dipakai Allah untuk menyadarkan kembali manusia. Penghakiman-penghakiman dikirimkan, penghakiman-penghakiman dijauhkan, dan semuanya untuk tujuan yang sama, yaitu untuk membuat manusia tahu bahwa Tuhan memerintah. (4) Keberhasilannya. - Ia berhasil dengan Allah (ay. 33). Tetapi, - Ia tidak bisa berhasil dengan Firaun: Teruslah ia berbuat dosa dan tetap berkeras hati (ay. 34-35). Doa Musa membuka dan menutup langit, seperti doa Elia (Yak. 5:17-18), dan seperti itu jugalah kuasa dari dua saksi Allah (Why. 11:6). Namun, baik Musa maupun Elia, atau kedua saksi itu, tidak dapat menaklukkan hati manusia yang keras. Firaun menjadi ketakutan oleh penghakiman itu hingga ia mau patuh, tetapi, setelah penghakiman itu berakhir, keinsafan-keinsafannya hilang, dan janji-janjinya yang manis terlupakan. Perhatikanlah, jangan terlalu percaya dengan pengakuan-pengakuan yang dibuat ketika orang sedang menderita. Perhatikan juga, orang-orang yang tidak dibuat menjadi lebih baik oleh berbagai penghakiman dan belas kasihan, biasanya justru menjadi lebih buruk.
| Kalender Liturgi Katolik Desember 2024 dan Saran Nyanyian Bacaan Alkitab Urut Peristiwa NEXT: Khotbah Ibadah GPIB Sabtu, 10 Februari 2024 - Memberi Yang Terbaik - Keluaran 10:21-29 PREV: Khotbah Ibadah GPIB Kamis, 8 Februari 2024 - Keluaran 9:1-7 |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
TOP Christian Song DAFTAR PEMBACAAN ALKITAB 9 DESEMBER - 15 DESEMBER 2024 DAFTAR PEMBACAAN ALKITAB 2 DESEMBER - 8 DESEMBER 2024
Nyanyian Ibadah Gereja:
MAZMUR MP3 GKI Lagu Koor Gereja, JB (Pujian Sekolah Minggu), KMM, KJ, PKJ, GB, NKB, Kidung Ceria, NR, NNBT, KLIK, Dua Sahabat Lama, NR TORAJA, PKJ TORAJA, NKB TORAJA, NJNE, PENANIAN MASALLO', Pa'pudian, Mazmur Genewa, Lagu Ungkup Gereja Dayak di Kalimantan, Nyanyian Jemaat GPM, LIRIK LAGU ROHANI SUNDA, Kidung Kabungahan KKB, KPKL, KPKA, Kidung RIA GKJW, MNR1 (Mazmur dan Nyanyian Buku 1), MNR2 (Mazmur dan Nyanyian Buku 2), Nafiri Rohani, NP (Nyanyian Pujian), Lagu Tiberias, Nafiri Kemenangan, Lagu GMS, PPK, PPPR, KPPK, NKI, NRM, Buku Lagu Perkantas, KPJ, KRI, KPRI, KLIK, LS, Doding Haleluya, LKEE, Suara Gembira, , Puji Syukur, Madah Bakti, ADV (Himnario Adventista), ELI1 (ELI ABOLOJO (Christian Songs, Igala)), ELI2 (ELI KEKE (Short Songs, Igala)), English Hymns, PKS (Pwuhken Koul Sarawi), RRZ (Runyankole Rukiga, Zaburi), CFC SONGS *, Tagalog Worship Song Kenya Worship Songs Ghana Worship Songs Urgandan Christian Song Russian Worship Songs Chinese Praise and Worship Song Lagu Rohani Bahasa Iban di Malaysia Thai Christian Song Hebrew Christian Song Arab Christian Song Christian Songs In Dutch German Christian Songs Hindi Worship Song Japanese Christian Song Italian Christian Song Lagu Rohani Batak Lagu Rohani Ambon Greek Worship Songs French Worship Songs Spanish Worship Songs |
login | Lagu-Gereja | | Twitter | FB © 2012 . All Rights Reserved. |