Senin, 01 Juli 2024
 
Register   Login          kuliah murah di bekasi



Save Page
Jumat, 10 Mei 2024
Kita Memiliki Allah Yang Hebat - Mazmur 68:1-19
Tidak Ada Alasan Untuk Tidak Memuji Allah - Mazmur 68:20-36

Mazmur 68:1-19
Perarakan kemenangan Allah
68:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Nyanyian. (#68-#2) Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya. 68:2 (#68-#3) Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah. 68:3 (#68-#4) Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita. 68:4 (#68-#5) Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya! 68:5 (#68-#6) Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; 68:6 (#68-#7) Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul. 68:7 (#68-#8) Ya Allah, ketika Engkau maju berperang di depan umat-Mu, ketika Engkau melangkah di padang belantara, Sela 68:8 (#68-#9) bergoncanglah bumi, bahkan langit mencurahkan hujan di hadapan Allah; Sinai bergoyang di hadapan Allah, Allah Israel. 68:9 (#68-#10) Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; Engkau memulihkan tanah milik-Mu yang gersang, 68:10 (#68-#11) sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas, ya Allah. 68:11 (#68-#12) Tuhan menyampaikan sabda; orang-orang yang membawa kabar baik itu merupakan tentara yang besar: 68:12 (#68-#13) Raja-raja segala tentara melarikan diri, melarikan diri, dan perempuan di rumah membagi-bagi jarahan. 68:13 (#68-#14) Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan. 68:14 (#68-#15) Ketika Yang Mahakuasa menyerakkan raja-raja di sana, turunlah salju di atas gunung Zalmon. 68:15 (#68-#16) Gunung Allah gunung Basan itu, gunung yang berpuncak banyak gunung Basan itu! 68:16 (#68-#17) Hai gunung-gunung yang berpuncak banyak, mengapa kamu menjeling cemburu, kepada gunung yang dikehendaki Allah menjadi tempat kedudukan-Nya? Sesungguhnya TUHAN akan diam di sana untuk seterusnya! 68:17 (#68-#18) Kereta-kereta Allah puluhan ribu, bahkan beribu-ribu banyaknya; Tuhan telah datang dari Sinai, masuk ke tempat kudus! 68:18 (#68-#19) Engkau telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan; Engkau telah menerima persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari pemberontak-pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Allah. 68:19 (#68-#20) Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung bagi kita; Allah adalah keselamatan kita. Sela

Penjelasan:


* Doa untuk Menyerakkan Musuh-musuh Allah (68:1-7)
Dalam ayat-ayat di atas,
I. Daud berdoa agar Allah tampil dalam kemuliaan-Nya,
        1. Untuk mengacaukan musuh-musuh-Nya (ay. 2-3): “Kiranya Allah bangkit, sebagai Hakim untuk menjatuhkan hukuman ke atas mereka, sebagai Jenderal untuk menguasai pertempuran dan menjalankan penghukuman ke atas mereka semua. Maka terseraklah mereka, dan lari dari hadapan-Nya, karena tidak mampu bertahan, apalagi maju melawan-Nya. Kiranya Allah bangkit, laksana surya yang terbit dengan keterikan sinarnya. Maka terseraklah anak-anak kegelapan, seperti bayang-bayang senja lari di hadapan sang surya yang terbit. Kiranya mereka terusir jauh seperti asap tertiup angin, yang naik seolah-olah ingin menutupi matahari, namun segera terhalau, dan kemudian hanya meninggalkan sisa-sisanya. Kiranya mereka meleleh seperti lilin di depan api, yang cepat melebur.” Demikianlah Daud menjabarkan doa Musa, dan tidak hanya mengulanginya dengan menerapkannya pada dirinya dan masanya sendiri, tetapi juga memperluasnya, untuk membimbing kita bagaimana menggunakan doa-doa di dalam Kitab Suci. Bahkan, doanya itu memandang lebih jauh lagi, yaitu pada kemenangan Sang Penebus atas musuh-musuh kerajaan ini, sebab Dialah Malaikat kovenan, yang menuntun Israel melewati padang gurun.

Perhatikanlah:
            (1) Baik dulu, sekarang, maupun nanti, pasti akan selalu ada musuh-musuh demikian yang memusuhi Allah dan membenci-Nya, yang bergabung dengan si ular tua melawan Kerajaan Allah di tengah-tengah manusia dan melawan keturunan perempuan.
            (2) Mereka orang-orang fasik, dan tidak ada orang lain selain orang fasik yang merupakan musuh-musuh Allah. Mereka itu anak-anak si jahat.
            (3) Walaupun kita harus berdoa bagi musuh-musuh kita yang fasik seperti itu, kita juga harus berdoa melawan musuh-musuh Allah yang fasik seperti itu, melawan permusuhan mereka terhadap-Nya, dan segala usaha mereka untuk menentang kerajaan-Nya.
            (4) Jika saja Allah bangkit, maka semua musuh-Nya yang tidak mau bertobat dan tetap berkeras hati, yang tidak mau berbalik untuk memberikan kemuliaan kepada-Nya, pasti akan segera terserak, dan terusir jauh, dan dibinasakan di hadapan-Nya. Sebab, tidak ada orang yang mengeraskan hatinya melawan Allah dan sanggup berhasil. Hari penghakiman akan menjadi hari puncak kebinasaan orang-orang fasik (2Ptr. 3:7), yang akan meleleh seperti lilin di depan api yang menyala, yang di dalamnya Tuhan akan menampakkan diri (2 Tes. 1:7).
        2. Bagi penghiburan dan sukacita umat-Nya sendiri (ay. 4): “Kiranya orang-orang benar bersukacita, yang sekarang sedang berdukacita. Kiranya mereka beria-ria di hadapan Allah, di hadirat-Nya yang menghibur. Allah adalah sukacita umat-Nya. Kiranya mereka bersukacita bilamana mereka datang di hadapan Allah, ya kiranya mereka sangat bergembira dan bersukacita.” Perhatikanlah, orang-orang yang bergirang di dalam Allah mempunyai alasan untuk sangat bersukacita. Dan sukacita inilah yang harus kita harapkan bagi semua orang kudus, sebab sukacita itu milik mereka. Terang sudah terbit bagi orang benar.

II. Ia memuji Allah karena penampakan-penampakan-Nya yang mulia,
dan berseru kepada kita untuk memuji-Nya, untuk bernyanyi bagi nama-Nya, dan meninggikan Dia,
        1. Sebagai Allah yang besar, yang mahabesar (ay. 5): Ia berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN. Dialah sumber yang menggerakkan semua benda langit, Dialah yang membimbing dan mengaturnya, sama seperti orang yang mengendarai kuda berarti menggerakkannya, Dialah yang berdaulat penuh atas kuasa-kuasa langit. Ia berkendaraan melintasi awan-awan untuk menolong umat-Nya (Ul. 33:26), dengan begitu cepat, begitu kuat, dan tidak ada satu pun yang sanggup menandingi-Nya. Ia mengatur semua ini atas nama-Nya, TUHAN, atau Yahweh, Keberadaan yang ada dengan sendirinya dan dari diri-Nya sendiri dan mahamencukupi. Ia adalah sumber dari segala yang ada, dari segala kuasa, gerak, dan kesempurnaan. Inilah nama-Nya untuk selama-lamanya. Apabila kita meninggikan Allah secara demikian, kita harus beria-ria di hadapan-Nya. Sukacita yang kudus di dalam Allah perlu disertai dengan rasa hormat dan takut yang saleh akan Dia. Dengan sikap ini kita harus menyembah Dia.
        2. Sebagai Allah yang murah hati, Allah yang penuh rahmat dan penuh kelembutan. Dia besar, tetapi Dia tidak memandang rendah siapa pun, bahkan yang paling hina sekalipun. Malah, dengan menjadi Allah yang mahakuasa, Dia justru menggunakan kuasa-Nya untuk melepaskan orang-orang yang sedang tertindas (ay. 6-7). Anak yatim, para janda, dan orang-orang sebatang kara mendapati-Nya sebagai Allah yang Mahamencukupi bagi mereka. Amatilah betapa kebaikan Allah itu menggambarkan kemuliaan-Nya sendiri. Ia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN, yang tanpa pikir panjang sudah selayaknya dipuja orang sebagai Raja segala raja dan Tuhan atas segala tuhan, dan pemimpin yang berdaulat atas semua perkara negara dan bangsa. Demikianlah Dia adanya, tetapi Dia lebih ingin bermegah dalam hal ini, yaitu bahwa Dia adalah Bapa bagi anak yatim. TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina. Berbahagialah orang yang mendapat bagian di dalam Allah yang seperti ini. Ia yang berkendaraan melintasi awan-awanadalah Bapa yang layak untuk kita miliki. Tiga kali jauh lebih berbahagia bangsa yang Allahnya ialah TUHAN.
            (1) Apabila sebuah keluarga kehilangan kepalanya, maka Allah merawat mereka, dan Dia sendiri menjadi kepala bagi keluarga itu. Para janda dan anak yatim akan menemukan di dalam Dia hubungan yang telah hilang dari mereka, yang jauh lebih baik tiada terkira. Dia adalah Bapa anak yatim, yang mengasihani mereka, memberkati mereka, mengajar mereka, menyediakan bagi mereka, dan memberikan bagian untuk mereka. Dia akan menghidupi mereka (Yer. 49:11), dan bersama Dia mereka akan mendapat kasih sayang (Hos. 14:3). Mereka bebas memanggil-Nya Bapa, dan menyerukan hubungan mereka dengan-Nya sebagai penjaga mereka ( 146:9; 10:14, 18). Dialah hakim atau pelindung para janda, yang memberi mereka nasihat dan menjawab keluh kesah mereka, yang mengakui mereka dan membela perkara mereka (Ams. 22:23). Telinga-Nya terbuka untuk mendengarkan semua keluhan mereka dan tangan-Nya terentang untuk memenuhi semua kebutuhan mereka. Seperti itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus, yang dapat dimengerti sebagai tempat kediaman kemuliaan-Nya di sorga (di sana Dia telah mempersiapkan takhta penghakiman-Nya, yang bebas dimasuki oleh anak yatim dan para janda, yang ada di bawah perlindungan-Nya, 9:5, 8), atau tempat kediaman anugerah-Nya di bumi. Jadi, ini merupakan petunjuk bagi para janda dan anak yatim bagaimana mereka harus menghadap Allah. Semoga mereka mau pergi ke tempat kediaman-Nya yang kudus, kepada firman dan ketetapan-ketetapan-Nya. Di sanalah mereka bisa mendapati-Nya, dan mendapatkan penghiburan di dalam Dia.
            (2) Apabila orang ingin membangun keluarga, maka Dialah pendirinya: Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, membawa orang-orang yang kesepian kepada hubungan-hubungan yang menghibur dengan orang lain, memberikan tempat tinggal yang nyaman kepada mereka yang tidak menetap. Ia membuat orang-orang yangterpaksa mencaribantuan di luar negeri berdiam di rumah (begitu menurut Dr. Hammond), menuntun orang-orang miskin untuk mencari penghidupan, yang merupakan cara yang sangat baik bagi manusia untuk beramal, sama seperti bagi Allah untuk mengaruniakan kelimpahan-Nya.
        3. Sebagai Allah yang adil,
            (1) Dalam memberikan kelegaan kepada orang-orang yang tertindas. Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, dan membebaskan mereka yang dengan tidak adil dipenjarakan dan diperbudak. Tidak ada satu rantai pun yang dapat menahan orang-orang yang akan dibebaskan Allah.
            (2) Dalam membalaskan para penindas: Pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul dan tidak mendapat penghiburan dalam apa yang mereka peroleh dengan cara menipu dan melukai orang lain. Tanah yang jadi gundul bagi orang-orang yang karena pemberontakan mereka telah kehilangan berkat Allah, yang merupakan pokok dan kelimpahan bagi segala kenikmatan kita. Orang-orang Israel dibawa keluar dari Mesir ke padang gurun, tetapi di sana mereka diberi persediaan yang lebih baik daripada orang-orang Mesir sendiri, yang tanahnya adalah tanah yang gundul jika sungai Nil mengering, sebagaimana yang terkadang terjadi.


* Puji-pujian Syukur kepada Allah; Kasih Setia Allah Dikenang Kembali (68:8-15)
Sang pemazmur di sini, setelah memperoleh kesempatan untuk mengucap syukur kepada Allah atas perkara-perkara besar yang telah diperbuat-Nya terhadap dirinya dan umat-Nya belakangan ini, berlanjut untuk memuji Dia atas apa yang telah dilakukan-Nya bagi nenek moyang mereka pada zaman dulu. Kasih setia yang baru haruslah mengingatkan kita kepada kasih setia yang dulu, dan membangkitkan rasa syukur kita akan kasih setia yang dulu itu. Janganlah pernah dilupakan,

I. Bahwa Allah sendirilah yang menjadi penuntun bagi orang Israel melewati padang gurun.
Setelah melepaskan mereka dari rantai belenggu, Ia tidak membiarkan mereka begitu saja di tanah yang gundul, tetapi Ia sendiri berjalan mendahului mereka melangkah di padang belantara (ay. 8). Mereka tidak berjalan, tetapi melangkah dan berbaris, sebab mereka maju seperti prajurit, seperti pasukan yang mengibarkan panji-panji. Orang-orang Mesir merasa yakin bahwa padang gurun akan mengurung orang-orang Israel, namun mereka tertipu. Israel kepunyaan Allah, karena mempunyai Allah sebagai pemimpin mereka, berbaris maju melalui padang gurun dan tidak tersesat di dalamnya. Perhatikanlah, jika Allah membawa umat-Nya ke padang gurun, pasti Dia akan mendahului mereka di sana dan membawa mereka keluar dari sana (Kid. 8:5).

II. Bahwa Dia menyatakan hadirat-Nya yang mulia bersama mereka di Gunung Sinai (ay. 9).
Tidak pernah ada umat mana pun yang melihat kemuliaan Allah, atau mendengar suara-Nya, seperti yang dialami umat Israel (Ul. 4:32-33). Tidak pernah ada umat mana pun yang diberi hukum yang sedemikian bagus, yang diuraikan dan ditegakkan sedemikian rupa. Bergoncanglah bumi waktu itu, dan bangsa-bangsa sekitar, ada kemungkinan, merasakan goncangan itu. Terdengarlah suara guruh yang menggelegar, yang tentu saja disertai dengan hujan guruh, sampai serasa langit pun hendak runtuh, dan pada saat yang sama ajaran ilahi menitik laksana hujan (Ul. 32:2). Bahkan Sinai itu sendiri, gunung yang luas itu, pegunungan yang panjang itu, bergoyang di hadapan Allah (Hak. 5:4-5; Ul. 33:2; Hab. 3:2). Penampakan Keagungan Ilahi yang dahsyat ini, sama seperti hendak memenuhi mereka dengan ketakutan dan kengerian akan Dia, demikian pula akan membesarkan iman mereka dan membuat mereka semakin bergantung kepada-Nya. Apa pun gunung-gunung kesulitan yang menghadang di jalan kediaman mereka yang membahagiakan, Dia yang dapat menggoncangkan Sinai itu sendiri pasti dapat menyingkirkan kesulitan itu. Dia dapat mengatasinya.

III. Bahwa Dia memberikan persediaan yang sangat berlimpah bagi mereka baik di padang gurun maupun di tanah Kanaan (ay. 10-11):
Hujan yang melimpah Engkau siramkan, dan Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas. Ini bisa merujuk,
        1. Pada persediaan manna di perkemahan mereka di padang gurun, yang diturunkan seperti hujan kepada mereka, sama seperti burung-burung puyuh (78:24, 27), dan hal ini mungkin pantas disebut sebagai hujan kebebasan atau kemurahan hati, sebab itu merupakan contoh kelimpahan ilahi yang akan selalu terkenang. Persediaan ini memulihkan kemah Israel (di sini disebut tanah milik Allah [kjv: pusaka milik Allah – pen.], sebab Ia telah memilih mereka untuk menjadi harta milik-Nya yang istimewa) bila ia gersang dan akan segera hancur: persediaan ini meneguhkan iman mereka, dan merupakan bukti nyata akan kuasa dan kebaikan Allah. Bahkan di padang gurun Allah menemukan tempat kediaman yang nyaman bagi Israel, yang adalah jemaat-Nya. Atau,
        2. Pada persediaan-persediaan yang dikaruniakan secara tepat waktu kepada mereka di Kanaan, tanah yang berlimpah-limpah susu dan madunya itu, yang dikatakan mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit (Ul. 11:11). Apabila tanah yang subur itu segera berubah menjadi tandus, oleh karena pelanggaran orang-orang yang berdiam di dalamnya, Allah dalam penghakiman-Nya teringat akan kasih setia-Nya, dan mengirimkan hujan yang lebat kepada mereka, yang akan menyegarkannya kembali, sehingga jemaat Israel bisa berdiam di dalamnya, dan supaya ada cukup banyak persediaan, yang bahkan bisa mengenyangkan kaum miskin yang ada pada mereka. Ini memandang lebih jauh pada persediaan rohani yang disediakan Allah bagi Israel. Roh anugerah dan Injil anugerah merupakan hujan lebat yang dengannya Allah memulihkan tanah pusaka-Nya, dan yang karenanya tanah itu menghasilkan buah-buahnya (Yes. 45:8). Kristus sendiri adalah hujan ini ( 72:6). Ia akan datang seperti gelora hujan yang menggenangi bumi.

IV. Bahwa sering kali Ia memberi mereka kemenangan atas musuh-musuh mereka.
Pasukan-pasukan, dan raja-raja para pasukan, bangkit melawan mereka, sejak pertama kali mereka datang ke Kanaan, dan terus berlanjut sepanjang masa hakim-hakim, sampai pada masa Daud, tetapi, entah pada kali pertama atau kali terakhir, orang-orang Israel berhasil mengalahkan mereka (ay. 12-13, 15).
        Amatilah di sini:
        1. Bahwa Allahlah panglima perang mereka: Tuhan menyampaikan sabda, sebagai panglima pasukan mereka. Ia membangkitkan hakim-hakim bagi mereka, memberi mereka amanat-amanat dan perintah-perintah, dan meyakinkan mereka akan keberhasilan mereka. Allah telah berfirman di tempat kudus-Nya, dan kemudian berkata, Punya-Ku Gilead.
        2. Bahwa mereka mempunyai nabi-nabi, sebagai utusan Allah, yang menyampaikan pikiran-Nya kepada mereka. Allah memberi mereka firman-Nya (firman Tuhan datangkepada mereka) dan orang-orang yang membawa kabar baik itu merupakan tentara yang besar – para nabi dan para nabiah, sebab kata “nabi” yang digunakan di sini adalah untuk perempuan. Apabila Allah ingin mengirimkan pesan, Ia tidak akan pernah kekurangan utusan. Atau mungkin ini merujuk pada kaum wanita yang ikut bersorak-sorai ketika kemenangan mereka raih, seperti yang biasa terjadi (Kel. 15:20; 1 Sam. 18:7), di mana mereka memberikan perhatian pada firman Allah, dan bermegah di dalam firman itu sama seperti di dalam karya-karya-Nya.
        3. Bahwa musuh-musuh mereka dikalahkan dan dikacaukan: Raja-raja segala tentara melarikan diri, melarikan diri dengan kengerian dan kegalauan yang teramat sangat yang bisa dibayangkan. Mereka tidak melawan lalu melarikan diri, tetapi melarikan diri dan melarikan diri, mundur tanpa melancarkan satu serangan pun. Mereka melarikan diri cepat-cepat, melarikan diri dan tidak pernah berkumpul kembali.
        4. Bahwa mereka diperkaya dengan jarahan dari medan peperangan: Perempuan di rumah membagi-bagi jarahan. Bukan hanya kaum pria, para prajurit yang pergi berperang, yang, menurut hukum pembagian barang, harus berbagi barang jarahan itu (1 Sam. 30:24), tetapi bahkan kaum wanita yang diam di rumah mendapat bagian. Ini menunjukkan betapa berlimpahnya barang jarahan yang diambil.
        5. Bahwa perkara-perkara besar yang diperbuat Allah bagi mereka ini dikuduskan bagi mereka dan dimanfaatkan untuk memperbarui kehidupan mereka (ay. 15): Ketika Yang Mahakuasa menyerakkan raja-raja untuknya (untuk jemaat) ia putih seperti salju di atas gunung Zalmon, disucikan dan dimurnikan oleh kasih setia Allah. Apabila tentara Israel maju melawan musuh, mereka menjaga diri terhadap segala yang jahat, dan dengan demikian tentara itu kembali dengan kemenangan, dan dengan kemenangan itulah kemurnian dan kesalehan Israel diteguhkan. Kisah tentang kemenangan-kemenangan Israel ini dapat diterapkan pada kemenangan-kemenangan yang diraih oleh Sang Penebus yang ditinggikan bagi orang-orang kepunyaan-Nya, atas maut dan alam maut. Dengan kebangkitan Kristus, musuh-musuh rohani kita terdesak dan melarikan diri, kuasa mereka dihancurkan, dan untuk selama-lamanya mereka tidak bisa lagi menyakiti umat Allah. Kemenangan ini pertama-tama diberitahukan oleh kaum wanita (perempuan-perempuan yang menyampaikan kabar) kepada murid-murid (Mat. 28:7), dan oleh mereka, kabar itu diberitakan ke seluruh dunia. Sementara orang-orang percaya yang tinggal di rumah, yang tidak menyumbang apa-apa secara langsung untuk pemberitaan itu, menikmati keuntungan darinya, dan membagi-bagi jarahannya.
    V. Bahwa dari keadaan yang rendah dan hina, mereka telah dinaikkan ke dalam kemegahan dan kemakmuran. Ketika mereka menjadi budak di Mesir, dan setelah itu kadang-kadang ditindas oleh bangsa ini atau bangsa itu yang kuat di sekitar mereka, mereka seolah-olah berbaring di antara kandang-kandang atau sampah, seperti bejana-bejana retak yang dibuang, atau seperti bejana-bejana yang tidak indah dipandang mata – mereka hitam, kotor, dan kumal. Tetapi Allah, pada akhirnya, membebaskan mereka dari keranjang pikulan ( 81:7), dan pada masa Daud, mereka dengan gemilang menjadi salah satu kerajaan yang paling makmur di dunia, bersahabat dengan semua orang di sekeliling mereka, seperti sayap-sayap merpati bersalut dengan perak (ay. 14). “Dan dengan demikian,” ujar Dr. Hammond, “di bawah kerajaan Kristus, orang-orang kafir penyembah berhala yang ada dalam keadaan yang paling rendah dan menjijikkan dari semua ciptaan, yang menyembah kayu dan batu, dan diserahkan kepada hawa nafsu yang teramat sangat hina, dibawa naik dari kondisi hina tersebut untuk melayani Kristus, dan menjalankan semua kebajikan Kristen, keindahan-keindahan batin yang terutama di dunia.” Ini juga dapat diterapkan pada pembebasan gereja dari penderitaannya, dan penghiburan-penghiburan bagi orang-orang percaya secara pribadi setelah melewati masa-masa suram.






NEXT:
KHOTBAH IBADAH GPIB SABTU, 11 MEI 2024 - SBU DAN PENJELASAN - PAGI: ALLAH MEMBERKATI KITA - MALAM: SEPANJANG HARI AKU DIBERKATI

PREV:
KHOTBAH IBADAH GPIB KAMIS, 9 MEI 2024 - SBU DAN PENJELASAN - PAGI: PEMBERITAAN TELAH DIALIHKAN - MALAM: FOKUSLAH PADA TUGAS YANG DIPERCAYAKAN ALLAH







Kalender Liturgi Katolik Juli 2024 dan Saran Nyanyian

Bacaan Alkitab Urut Peristiwa

NEXT:
KHOTBAH IBADAH GPIB SABTU, 11 MEI 2024 - SBU DAN PENJELASAN - PAGI: ALLAH MEMBERKATI KITA - MALAM: SEPANJANG HARI AKU DIBERKATI

PREV:
KHOTBAH IBADAH GPIB KAMIS, 9 MEI 2024 - SBU DAN PENJELASAN - PAGI: PEMBERITAAN TELAH DIALIHKAN - MALAM: FOKUSLAH PADA TUGAS YANG DIPERCAYAKAN ALLAH

Arsip Khotbah Ibadah GPIB 2024..




TOP Christian Song

PEMBACAAN ALKITAB GPIB BULAN JUNI 2024

PEMBACAAN ALKITAB GPIB BULAN MEI 2024




ADV (Himnario Adventista), AG (Aradhana Geethamulu), ELI1 (ELI ABOLOJO (Christian Songs, Igala)), ELI2 (ELI KEKE (Short Songs, Igala)), English Hymns, HC (Держись Христа), PKS (Pwuhken Koul Sarawi), RRZ (Runyankole Rukiga, Zaburi), SP, SPSS (Spiewajmy Panu wyd. dziesiate), SR, SR3300 (Song of Revival 3300)*, SS (ДУХовни Песни), YJ (Юность-Иисусу), YSMS (Тебе пою оМй Спаситель), CFC SONGS *, Jacqlien Celosse, Franky Sihombing, Sari Simorangkir, Maria Shandi, Nikita, Jonathan Prawira, Sidney Mohede, Edward Chen,
Tagalog Worship Song
Kenya Worship Songs
Ghana Worship Songs
Urgandan Christian Song
Russian Worship Songs
Chinese Praise and Worship Song
Lagu Rohani Bahasa Iban di Malaysia
Thai Christian Song
Hebrew Christian Song
Arab Christian Song
Christian Songs In Dutch
German Christian Songs
Hindi Worship Song
Japanese Christian Song
Italian Christian Song
Lagu Rohani Batak
Lagu Rohani Ambon
Greek Worship Songs
French Worship Songs
Spanish Worship Songs