Senin, 01 Juli 2024
 
Register   Login          kuliah murah di bekasi



Save Page
Rabu, 24 April 2024 - MINGGU IV SESUDAH PASKAH
Teguh Beridiri Dan Berjuang Untuk Iman - Filipi 1:27-30
Kerjakan Keselamatanmu - Filipi 2:12-18 (SGK)

Filipi 2:12-18
Tetaplah kerjakan keselamatanmu
2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, 2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. 2:14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, 2:15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, 2:16 sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah. 2:17 Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian. 2:18 Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.

Penjelasan:


* Ibadah yang Diamalkan (2:12-13)
I. Paulus menyerukan kepada jemaat Filipi supaya rajin dan bersungguh-sungguh di dalam kehidupan Kristen.
Kerjakan keselamatanmu. Keselamatan itu adalah keselamatan jiwa kita (1Ptr. 1:9) dan merupakan keselamatan kita yang abadi (Ibr. 5:9), dan mengandung pembebasan dari semua kejahatan yang telah ditimbulkan oleh dosa pada diri kita dan yang diperhadapkan oleh dosa kepada kita. Keselamatan ini juga mengandung semua yang baik dan apa pun yang dibutuhkan untuk mewujudkan seutuhnya kebahagiaan kita di masa akan datang. Perhatikan, menjadi kepedulian bagi kita melebihi segala hal apa pun untuk menjamin kesejahteraan jiwa kita. Apa pun yang terjadi, marilah kita memperhatikan kepentingan-kepentingan terbaik kita. Itu adalah keselamatan kita sendiri, keselamatan jiwa kita sendiri. Bukan tugas kita untuk menghakimi orang lain. Sudah cukup banyak yang harus kita lakukan untuk menjaga diri sendiri. Sekalipun kita harus membantu mewujudkan keselamatan orang banyak (Yud. 1:3) semampu kita, kita sama sekali tidak boleh mengabaikan keselamatan kita sendiri. Kita wajib mengerjakan keselamatan kita, katergazesthe. Kata ini bermakna mengerjakan sesuatu dengan saksama, dan melakukannya dengan berjerih payah. Perhatikan, kita harus rajin dalam menggunakan segala sarana yang mengarah pada keselamatan kita. Kita tidak boleh hanya mengerjakan keselamatan kita secara asal-asalan, tetapi harus mengerjakannya dengan segala daya upaya, dengan mengerjakan apa saja yang perlu dilakukan, dan bertekun di dalamnya sampai akhir. Keselamatan merupakan hal besar yang harus kita pikirkan, dan kita harus mengarahkan hati kita kepadanya. Kita tidak dapat memperoleh keselamatan tanpa adanya kepedulian dan ketekunan yang luar biasa. Paulus menambahkan, dengan takut dan gentar, maksudnya, dengan luar biasa saksama dan hati-hati. “Gemetar, karena takut jangan sampai engkau bertindak keliru dan gagal memperolehnya. Lakukanlah segala sesuatu dengan saksama di dalam ibadah dengan cara yang terbaik, dan takutlah jangan sampai di dalam segala keuntungan yang kamu miliki, kamu malah dianggap ketinggalan” (Ibr. 4:1). Rasa takut sangat baik untuk menjaga dan menghindarkan diri dari kejahatan.

II. Paulus mendesak begini karena mempertimbangkan betapa mereka selalu sigap untuk menaati Injil.
“Kamu senantiasa taat ... bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir” (ay. 12). Kamu selalu mau menaati setiap kehendak Allah yang ditunjukkan, dan itu kamu lakukan baik ketika aku hadir maupun tidak hadir. Kamu menunjukkan bahwa penghargaan kepada Kristus dan pemeliharaan jiwamu lebih diutamakan di dalam dirimu dibandingkan dengan menghormati apa pun yang lain.” Mereka tidak hanya merasa kagum dan hormat ketika Rasul Paulus hadir, tetapi terlebih lagi waktu ia tidak hadir. “Dan karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu, maka sungguh-sungguh kerjakanlah keselamatanmu. Bekerjalah, karena Dia bekerja.” Seharusnya ini mendorong kita untuk melakukan yang terbaik, karena usaha kita tidak akan menjadi sia-sia. Allah siap untuk mencurahkan anugerah-Nya, dan menolong usaha yang kita lakukan dengan setia. Perhatikan, walaupun kita harus mengerahkan segala daya upaya sehebat-hebatnya dalam mengerjakan keselamatan kita, kita tetap harus terus, dan semakin, bergantung pada kasih karunia Allah. Kasih karunia-Nya bekerja di dalam diri kita dengan cara yang pas untuk keadaan kita, dan sesuai dengan segala upaya kita. Tetapi, pekerjaan kasih karunia Allah di dalam diri kita sama sekali tidak boleh dijadikan dalih, karena pekerjaan Allah bertujuan untuk menggerakkan dan mendorong kita supaya berusaha. “Dan kerjakanlah keselamatan kita dengan takut dan gentar, karena Dia bekerja di dalam kamu.” Semua pekerjaan kita bergantung pada pekerjaan-Nya di dalam diri kita. “Jangan mencari perkara dengan Allah dengan bersikap mengabaikan dan menunda-nunda, supaya jangan kamu membuat Dia marah dan menahan pertolongan-Nya, sehingga semua usahamu menjadi sia-sia. Bekerjalah dengan takut, karena Dia bekerja menurut kerelaan-Nya.” Kemauan maupun pekerjaan: Allahlah yang memberikan seluruh kemampuan. Kasih karunia Allahlah yang mencondongkan kemauan kita kepada apa yang baik, lalu memampukan kita untuk mengerjakannya, dan bertindak sesuai dengan asas-asas yang kita miliki. Segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami (Yes. 26:12). Menurut kerelaan-Nya. Karena kita tidak memiliki kekuatan, maka tidak ada jasa di dalam diri kita. Karena kita tidak dapat bertindak tanpa kasih karunia Allah, maka kita tidak dapat menuntutnya, atau mengaku-ngaku layak menerimanya. Oleh karena kehendak Allah yang baik bagi kita, maka Ia melakukan pekerjaan-Nya yang baik di dalam diri kita. Dan Dia tidak terikat pada ciptaan-Nya, melainkan pada janji-Nya yang penuh kemurahan.

* Rasul Paulus menasihati mereka di dalam ayat-ayat ini supaya menghiasi pengakuan iman Kristen mereka dengan sifat dan perilaku yang pantas, dalam beberapa hal.
        1. Dengan ketaatan yang riang hati kepada semua perintah Allah (ay. 14). “Lakukanlah segala sesuatu, lakukan setiap bagian kewajibanmu, dengan tidak bersungut-sungut. Lakukanlah, dan jangan mencari-cari kesalahan mengenainya. Urusilah pekerjaanmu, dan janganlah bertengkar dengannya.” Perintah Allah diberikan supaya ditaati, bukan untuk diperbantahkan. Ini menghiasi iman kita dengan luar biasa, dan menunjukkan bahwa kita melayani seorang Tuan yang baik, yang melayani-Nya adalah sebuah kebebasan dan bekerja bagi-Nya itu sendiri merupakan suatu upah.
        2. Dengan hidup damai dan penuh kasih satu sama lain. “Lakukan segala sesuatu dengan tidak berbantah-bantahan, bertengkar, dan berdebat satu dengan yang lain. Karena sering kali terang kebenaran dan hidup keagamaan hilang di tengah-tengah kepanasan dan kabut perbantahan.”
        3. Dengan perilaku yang tidak beraib terhadap semua orang (ay. 15). “Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela. Supaya engkau jangan melukai siapa pun di dalam perkataan atau perbuatan, dan berbuat salah kepada orang lain.” Kita harus berusaha bukan hanya supaya kita tidak bernoda, melainkan juga tidak beraib. Tidak hanya supaya kita jangan mencederai, tetapi juga supaya jangan kita dicurigai dalam hal itu. Tiada beraib dan tulus. Begitulah beberapa orang mengartikannya. Tiada beraib di hadapan manusia, dan tulus terhadap Allah. Anak-anak Allah. Barangsiapa memiliki hubungan semacam itu, dan dikenan dengan pemberian hak istimewa yang seperti itu, patutlah ia menjadi orang yang tiada beraib dan tiada bernoda. Anak-anak Allah harus berbeda dengan anak-anak manusia. Tidak bercela – amōmēta. Momus adalah seorang dewa Yunani yang banyak maunya, yang disebutkan oleh Hesiod dan Lucian. Ia tidak mengerjakan apa-apa, selain hanya menyalahkan semua orang dan segala sesuatu. Dari namanyalah, maka semua orang yang suka mengeluh tentang orang lain dan mengecam pekerjaan mereka disebut sebagai Momi. Arti dari ungkapan ini ialah, “Hiduplah dengan sedemikian berhati-hati supaya jangan Momus beroleh kesempatan untuk menunjukkan keberatannya terhadapmu, sehingga pengecam yang paling kejam pun tidak mendapati kesalahan pada dirimu.”

Kita harus memiliki tujuan dan berusaha bukan hanya supaya kita masuk ke sorga, melainkan supaya kita masuk ke sana tanpa noda. Dan, seperti Demetrius, tentang dia semua orang memberi kesaksian yang baik, malah kebenaran sendiri memberi kesaksian yang demikian (3Yoh. 1:12). Di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini. Yaitu, di antara orang kafir, dan orang-orang yang tidak ber-Tuhan. Perhatikan, di mana tidak ada agama yang sejati, hanya sedikit yang dapat diharapkan selain dari kebengkokan dan kesesatan. Apabila orang-orang yang di antara mereka kita hidup semakin bengkok dan sesat, dan semakin cenderung mencari-cari kesalahan, maka semakin kita harus berhati-hati untuk menjaga diri tidak beraib dan tidak bernoda. Abraham dan Lot tidak boleh berkelahi, karena orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu (Kej. 13:7). Sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia.

Kristus adalah terang dunia, sedangkan orang Kristen yang baik adalah terang di dalam dunia. Di mana pun Allah memunculkan orang baik, di tempat itu Dia menyalakan terang. Atau, ini dapat dibaca sebagai perintah: bercahayalah di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia. Bandingkan dengan 16. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang. Orang Kristen harus berusaha supaya tidak hanya berkenan kepada Allah, tetapi juga disukai orang lain, sehingga mereka juga dapat memuliakan Allah. Mereka harus bercahaya sekaligus tulus. Sambil berpegang pada (KJV: menyampaikan) firman kehidupan (ay. 16). Injil disebut firman kehidupan karena menyingkapkan dan memberikan kepada kita hidup kekal melalui Yesus Kristus. Kuasa maut telah dipatahkan dan hidup yang tidak dapat binasa telah didatangkan oleh Injil (2Tim. 1:10). Menjadi tugas kitalah untuk tidak saja berpegang, tetapi juga menyampaikan firman kehidupan.

Bukan hanya memegangnya teguh demi keuntungan kita sendiri, melainkan juga menyampaikannya demi keuntungan orang lain, menjulurkannya seperti kaki dian yang menjulurkan pelita, sehingga bermanfaat bagi sekelilingnya. Atau, seperti benda-benda penerang di langit, yang menebarkan pengaruh jauh ke mana-mana. Dikatakan Paulus bahwa inilah yang menjadi sukacitanya, “Agar aku dapat bermegah pada hari Kristus. Bukan hanya bermegah karena kamu teguh, melainkan juga karena kamu berguna.” Paulus mau supaya jemaat Filipi menganggap jerih payahnya mendapat upah yang pantas, dan bahwa ia tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

Perhatikan,
            (1) Pekerjaan pelayanan membutuhkan penyerahan diri seseorang seutuhnya. Semua yang ada di dalam diri kita, biarpun sedikit harus dipekerjakan di dalam pelayanan, seperti di dalam berlomba dan bersusah-susah. Berlomba melambangkan kekuatan dan keperkasaan, dan gerak yang terus maju. Susah payah melambangkan ketekunan dan pelaksanaan secara cermat.
            (2) Merupakan sukacita besar bagi para pelayan Tuhan ketika melihat bahwa mereka tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah, dan itu akan menjadi sukacita mereka pada hari Kristus, ketika orang-orang yang mereka menangkan menjadi mahkota mereka. Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu? Sungguh, kamulah kemuliaan kami dan sukacita kami (1Tes. 2:19-20). Rasul Paulus tidak hanya berlomba dan bersusah-susah bagi mereka dengan sepenuh hati, tetapi juga menunjukkan bahwa dia siap menderita demi kebaikan mereka (ay. 17). Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian. Dia merasa berbahagia apabila ia menjunjung kehormatan Kristus, membangun jemaat, dan mewujudkan kesejahteraan jiwa manusia, sekalipun itu dilakukan tidak hanya dengan membahayakan, tetapi juga dengan menyerahkan nyawanya. Ia rela menjadi persembahan di atas mezbah mereka, untuk melayani iman umat pilihan Allah. Kalau Paulus saja merasa berharga untuk melayani jemaat dengan mencurahkan darahnya, masakan kita menganggap terlalu berlebihan jika kita harus berjerih payah sedikit? Tidakkah layak bagi kita untuk berusaha, mengingat Paulus sendiri sampai mempertaruhkan nyawanya sendiri? Sekalipun darahku dicurahkan, seperti anggur dalam korban curahan, spendomai. Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan (2Tim. 4:6). Ia dapat bersukacita untuk memeteraikan ajarannya dengan darahnya (ay. 18). Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku. Allah mau supaya orang-orang Kristen yang baik banyak bersukacita. Dan barangsiapa bergembira atas para pelayan Tuhan yang baik, memiliki sangat banyak alasan untuk bersukacita dan bergembira bersama mereka. Jika pelayan Tuhan mengasihi jemaat, dan mau berkorban dan dikorbankan demi kesejahteraan mereka, maka jemaat memiliki alasan untuk mengasihi pelayan Tuhan itu dan bersukacita dengan dia.





NEXT:
KHOTBAH IBADAH GPIB KAMIS, 25 APRIL 2024 - TOTALITAS - FILIPI 2:25-30 - MINGGU IV SESUDAH PASKAH

PREV:
KHOTBAH IBADAH GPIB SELASA, 23 APRIL 2024 - BEKERJA MEMBERI BUAH - FILIPI 1:20-26 - MINGGU IV SESUDAH PASKAH







Kalender Liturgi Katolik Juli 2024 dan Saran Nyanyian

Bacaan Alkitab Urut Peristiwa

NEXT:
KHOTBAH IBADAH GPIB KAMIS, 25 APRIL 2024 - TOTALITAS - FILIPI 2:25-30 - MINGGU IV SESUDAH PASKAH

PREV:
KHOTBAH IBADAH GPIB SELASA, 23 APRIL 2024 - BEKERJA MEMBERI BUAH - FILIPI 1:20-26 - MINGGU IV SESUDAH PASKAH

Arsip Khotbah Ibadah GPIB 2024..




TOP Christian Song

PEMBACAAN ALKITAB GPIB BULAN JUNI 2024

PEMBACAAN ALKITAB GPIB BULAN MEI 2024




ADV (Himnario Adventista), AG (Aradhana Geethamulu), ELI1 (ELI ABOLOJO (Christian Songs, Igala)), ELI2 (ELI KEKE (Short Songs, Igala)), English Hymns, HC (Держись Христа), PKS (Pwuhken Koul Sarawi), RRZ (Runyankole Rukiga, Zaburi), SP, SPSS (Spiewajmy Panu wyd. dziesiate), SR, SR3300 (Song of Revival 3300)*, SS (ДУХовни Песни), YJ (Юность-Иисусу), YSMS (Тебе пою оМй Спаситель), CFC SONGS *, Jacqlien Celosse, Franky Sihombing, Sari Simorangkir, Maria Shandi, Nikita, Jonathan Prawira, Sidney Mohede, Edward Chen,
Tagalog Worship Song
Kenya Worship Songs
Ghana Worship Songs
Urgandan Christian Song
Russian Worship Songs
Chinese Praise and Worship Song
Lagu Rohani Bahasa Iban di Malaysia
Thai Christian Song
Hebrew Christian Song
Arab Christian Song
Christian Songs In Dutch
German Christian Songs
Hindi Worship Song
Japanese Christian Song
Italian Christian Song
Lagu Rohani Batak
Lagu Rohani Ambon
Greek Worship Songs
French Worship Songs
Spanish Worship Songs